Oprah Winfrey; Tidak Ada Alasan Meratapi Nasib

Menengok profil orang-orang sukses (VI)

"Meratapi nasib tanpa usaha adalah tindakan bodoh. Ketika anda menginginkan kehidupan yang lebih baik, berjuang keras dengan mental baja adalah kuncinya"

Begitulah kira-kira yang dituturkan Oprah Winfrey menanggapi pertanyaan salah satu pemirsa tentang tips suksesnya. Oprah Winfrey adalah host pada "The Oprah Winfrey Show", acara Talk Show paling bergengsi yang dinikmati oleh pemirsa dari segala penjuru dunia.

Saat ini, dunia kembali dibuat kagum oleh sosok Oprah. Bagaimana tidak. Tahun ini perempuan berkulit hitam kelahiran Kosciusko, Mississippi, Amerika Serikat, 29 Januari 1954 itu, kembali masuk daftar 100 tokoh dunia paling berpengaruh. Itu berarti, ia masuk dalam 'barisan bergengsi' tersebut lima kali berturut-turut versi majalah Time.


Bagaimana kisah perjalanannya?. Mari kita simak.

Tokoh bernama lengkap Oprah Gail Winfrey ini lahir dari pasangan Afro-Amerika. Ayahnya mantan serdadu yang kemudian beralih profesi sebagai tukang cukur dan ibunya sebagai pembantu rumah tangga (PRT). Menurut pengakuan orang tuanya, nama yang sebenarnya bukanlah Oprah, tapi Orpah sebagaimana termaktub dalam Alkitab. Karena bidan yang menulis namanya salah mengeja, akhirnya nama ini 'salah kaprah'. Dan kini ia terkenal dengan nama 'salah' tersebut; Oprah

Oprah kecil hidup di tengah keluarga miskin. Ketika orang tuanya pisah, Oprah diasuh oleh neneknya di suatu kawasan kumuh di Amerika. "Ia anak yang cerdas dan sangat haus dengan ilmu", tutur neneknya. Di umur 3 tahun, perempuan yang hobi membaca ini telah mampu membaca Injil dengan sangat lancar. Menurutnya, "membaca adalah gerai untuk mengenal dunia".

Kenyataan hidup yang dilaluinya sangatlah pahit. Saking miskinnya, ia harus tinggal di dalam satu kamar bersama ibu dan saudara tirinya, laki-laki dan perempuan. Ibunya yang harus sibuk menjadi PRT, membuat Oprah kurang kasih sayang. Setiap hari, si ibu mempercayai sepupunya untuk menjaga Oprah. Namun malang. Di umur 9 tahun, Oprah mengalami pelecehan seksual. Ia diperkosa ramai-ramai oleh 'penjaga'nya itu bersama rekan-rekannya. Karena kejadian itulah, kehidupan Oprah menjadi semakin tidak terkendali. Puncaknya, Oprah hamil pada umur 13 tahun. Namun bayinya meninggal beberapa hari setelah dilahirkan.

Ia cukup sadar bahwa hidupnya hancur dan selalu ditemani dengan sial. Ia pun sadar bahwa untuk merubah keadaan, diperlukan kerja keras dan tekad yang kuat. Oprah lari ke rumah ayahnya. "Ia seorang ayah yang sangat keras dan disiplin. Namun saya menikmatinya karena saya sadar hal itu kelak membuatku menjadi wanita percaya diri dan berdisiplin tinggi", tuturnya mengenang memori masa itu. Ia berterima kasih kepada ayahnya dan berjanji bahwa suatu hari nanti, ia akan menjadi tokoh yang diperhitungkan dunia.

Ketika SMA, prestasi Oprah sangat membanggakan. Karena prestasi itulah, ia bisa menginjakkan kaki di Gedung Putih (White House) di usia belia untuk mengikuti Konferensi Pemuda. Ia pun mendapatkan bea siswa atas pidato yang ia tulis; "Orang Negro, Konstitusi dan Amerika Serikat". Ia juga pernah memenangkan kontes kecantikan. Dari situlah ia mulai menjadi sorotan publik.

Oprah memulai karirnya sebagai penyiar radio lokal saat di bangku SMA. Bayarannya USD. 100/minggu yang terhitung besar untuk tahun 1970-an. Pada umur 19 tahun, dia menjadi wanita negro pertama dan termuda sebagai pembaca berita di sebuah stasiun radio lokal. Pada tahun yang sama, ia menjadi penyiar berita di stasiun televisi di Neshille. Sadar akan kemajuan yang dicapai, Oprah terus berupaya seoptimal mungkin mengembangkan karirnya dan mewujudkan 'mimpi besar'nya. Gayung bersambut. Ayahnya mendukung penuh apa yang ingin ia capai. Oprah pun pindah ke Chicago.

1976 menjadi detik penting yang mencuatkan namanya. Bertindak sebagai host pada acara Talk Show yang diberi nama "People Are Talking", Oprah tampil sangat memukau. Ia mampu memenuhi selera pemirsa yang menyukai lelucon yang berkualitas. Praktis, Oprah pun menjadi idola.

Pada 1983, Oprah menjadi host di WLS-TV program AM Chicago, sebuah program perbincangan berating sangat rendah saat itu. Acara ini mendapatkan saingan ketat dari Phill Donahue Show yang sudah lebih dulu populer. Meskipun Pill raja TV, namun dengan nyali kuat dan skill yang teruji, Oprah hanya butuh 'sedikit gerak' untuk menggeser posisi Phill. Dalam waktu singkat, Oprah menjadi bintang di 120 kota besar di Amerika.

2 tahun kemudian, nama acara tersebut diubah menjadi "The Oprah Winfrey Show", yang kemudian mulai disiarkan secara nasional pada 8 September 1986. Acara ini diproduksi oleh perusahaan sendiri yang bernama Harpo Production, Inc (diambil dari kebalikan nama Oprah).

Kini, program tersebut menjadi favorit dan telah disiarkan di 126 negara. Bahkan, acara ini telah mengantongi kontrak untuk diproduksi hingga 2011 mendatang. Acara ini ditonton oleh lebih 48 juta pemirsa setiap minggunya.

Latarbelakang kehidupannya yang miskin, rawan kejahatan dan diskriminatif mengusik hatinya untuk berupaya membantu sesama. Maka tidaklah mengherankan kalau acaranya sarat sekali dengan nilai kemanusiaan, moralitas dan pendidikan. "Ketika saya berhasil mengajak seluruh pemirsa televisi untuk mensukseskan program tersebut, maka akan dengan mudah saya bisa muwujudkan impian besar; membantu mereka yang tertindas", ungkapnya. Cita-cita yang sungguh mulia.

2 Januari 2007, Oprah meresmikan sekolah khusus anak-anak perempuan di salah satu kota di Afrika Selatan. Ia menyishkan 20 juta poundsterling atau Rp. 340 milyar dari kekeyaannya. "Dengan memberi pendidikan yang baik bagi mereka, kita akan mulai mengubah nasib sebuah bangsa", harapnya.

Kawan-kawan, kita bisa lihat. Betapa Oprah Winfrey yang dulunya berangkat dari kaum minoritas (kulit hitam) yang miskin, teraniaya dan praktis sebagian besar bagian hidupnya dijalani dengan sangat pahit, akhirnya bisa bangkit. Pemandangan yang sangat menakjubkan. Di samping menjadi host papan atas dunia, ia pun menduduki peringkat teratas sebagai orang terkaya dari dunia hiburan dengan total kekayaan sebesar USD. 1,5 miliar. Ia mendapatkannya tentu tidak dengan gratisan. Tekad kuat untuk merubah nasib buruk, menuai hasil. Oprah yang dulunya miskin dan teraniaya, kini menjadi tokoh penting yang sangat diperhitungkan. Ia pun sempat menjajal akting di sebuah film. Kini, piagam-piagam penghargaan bertaraf internasional menghiasi lemarinya.

"Menjadi seorang tokoh bukanlah hal mustahil. Sekalipun kita hanya memiliki
sedikit sekali kelebihan, yakinlah bahwa itu sudah cukup menjadi modal anda
untuk masuk dalam deretan tokoh seperti yang anda kagumi. Dengan catatan, anda melakukannya dengan penuh keyakinan. Jangan melakukan tindakan bodoh dengan hanya pasrah meratapi nasib"
.


Itulah pesan mulia yang ia sampaikan kepada pemirsa di seluruh penjuru dunia. Tekad yang kuat dan kerja keraslah yang membuat "The Oprah Winfrey Show" menjadi acara Talk Show paling bergengsi di dunia. Sang ayah boleh tersenyum melihat prestasi si Oprah cerdik.

-Disarikan dari berbagai sumber-