Mencari Smoking Area

Catatan perjalanan menghadiri ICIS II di Jakarta (Bagian II)

Sekitar pukul 18.00 WK, kami segera memasuki pesawat Emirates dengan nomor flight EK 924. Pukul 19.15 WK, pesawat take off menuju Dubai. Dalam perjalanan yang memakan waktu lebih kurang 3,5 jam itu, saya nikmati dengan menonton siaran live pertandingan World Cup di touch screen dan musik-musik easy listening.

Pukul 23.50 Waktu Dubai, pesawat sampai di Dubai International Air Port untuk transit lebih kurang 3 jam sebelum bertolak ke Jakarta. Setelah meyelesaikan semua urusan imigrasi, kami beristirahat di salah satu ruangan VVIP yang sudah disiapkan pihak travel. Saya manfaatkan waktu itu untuk berjalan-jalan di Duty Free Shop. Yang menarik, selama di bandara saya tidak merasa kesulitan mendapatkan akses berita dan tontonan live World Cup. Sebagai salah satu sponshor pesta sepak bola sejagad itu, maklum saja kalau hampir di semua ruangan, bandara memasang layar televisi dengan ukuran raksasa. Juga fasilitas internet gratis.


Hanya saja saya sempat bingung mencari smoking area. Saya kira penertiban soal rokok, tidak hanya di Jakarta. Di sinipun saya sudah curiga ketika saya tidak menemukan satu pun asbak ruangan yang biasanya dipasang di tempat-tempat umum.

Setelah putar sana-sini, akhirnya saya menemukan smoking area dengan luas 3x5 meter dan letaknya tepat di samping Costa Café. Setelah memesan secangkir kopi Costa, saya ikut nimbrung ngefly dengan perokok-perokok yang lain.

Ketika sedang asyik menghisap sebatang Gudang Garam, salah seorang perempuan Arab tanya, "Rokok apa yang sedang kamu hisap kok baunya aneh". Saya pun tersenyum dan memperlihatkan bungkus Gudang Garam sambil menawarkan sebatang untuknya. Dia bergeleng melempar senyum sembari mengucapkan, "Syukran" .

Pukul 02.15 Waktu Dubai, saya kembali ke tempat awal dimana kami istirahat untuk persiapan check-in. Tepat pukul 03.15 Waktu Dubai, pesawat Emirates dengan nomor flight EK 346 take-off menuju Jakarta via Malaysia (Bersambung.....)

0 comments: